Sewaktu masih kuliah di fakultas kedokteran
(meskipun akhirnya tamat juga dengan susah payah), Bondet dikenal sebagai mahasiswa yang
pendiam, pemalu, alim tetapi kreatif.
Suatu hari Bondet
berkesempatan melaksanakan tugas lapangan, praktek lapangan atau apalah namanya
ke sebuah posyandu yang sedang melaksanakan kegiatan imunisasi balita yang
tentu saja dipenuhi oleh ibu-ibu beserta bayi-bayi mereka. Pada saat menulis
laporan Bondet kebingungan untuk menuliskan kata-kata yang menyangkut hal
menyusui, ASI, tetek, payudara, glandulla mamae dan sebagainya (maklum
mahasiswa alim). Setelah berpikir beberapa lama, akhirnya ditemukanlah cara untuk mengganti semua hal di atas
(susu, tetek, payudara, glandulla mamae, dll) dengan simbol (.)(.). Jadi pengarahan ibu bidan di posyandu diterjemaahkan
menjadi, “...ibu-ibu, yakinlah bahwa air (.)(.) ibu tidak bisa digantikan oleh
air (.)(.) sapi atau (.)(.) formula. Jadi janganlah ibu-ibu ragu untuk
meny(.)(.)i bayi ibu. Karena selain sebagai makanan utama bayi kita, kegiatan
meny(.)(.)i juga mengurangi resiko terjadinya kanker (.)(.) ...”
0 komentar:
Posting Komentar